1.
Besaran Pokok
Besaran-besaran dalam fisika dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan atau ditetapkan
terlebih dahulu, yang berdiri sendiri, dan tidak tergantung pada besaran lain.
Tabel. Besaran Pokok dan
Satuannya
2. Satuan Standar (Satuan Sistem Internasional :
SI)
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi
standar dari suatu besaran. Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya
secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Sistem
Internasional (SI) dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistemMKS dan CGS.
- Sistem MKS (meter, kilogram, sekon) yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan meter, kilogram, dan sekon.
- Sistem CGS (centi, gram, sekon) yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan centimeter, gram, dan sekon.
a.
Satuan
Standar Panjang
Satuan
besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam meter (m). Pada tahun 1960 ditetapkan
satu meter standar sebagai berikut. Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu meter
adalah panjang yang sama dengan 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar
jingga yang dipancarkan oleh atom-atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada
suatu loncatan listrik. Definisi baru menyatakan bahwa satuan panjang SI adalah
panjang lintasan yang ditempuh cahaya
dalam ruang hampa selama selang waktu 1/299.792.458 sekon.
Tabel. Singkatan
Sistem Metriks Satuan
a. Satuan
Standar Massa
Satuan standar untuk massa
adalah kilogram (kg). Standar massa ini adalah massa atom C12 yang
diberikan harga tepat sebesar 12 satuan massa atom terpadu (unified atomic mass unit) disingkat u dengan 1 u =
1,667 x 10-27 kg.
b.
Satuan Standar Waktu
Satuan
SI waktu adalah sekon (s). Selanjutnya, pada tahun 1956 ditetapkan bahwa satu sekon
adalah waktu yang dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak
9.192.631.770 kali.
c.
Satuan Standar Arus Listrik
Satuan
standar arus listrik adalah ampere (A). Berdasarkan Hukum Ohm, 1 ampere adalah
besar kuat arus listrik yang mengalir pada kawat konduktor dengan hambatan 1
ohm dan beda potensial 1 volt. Sementara itu, berdasarkan terjadinya gaya
Lorentz, 1ampere adalah kuat arus listrik pada dua kawat sejajar yang berjarak
1 m dan menyebabkan gaya Lorentz sebesar 2 x
10-7 N, dan kedua arus searah.
d.
Satuan Standar Suhu
Satuan
standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan sebagai satuan suhu mutlak
dalam termodinamika yang besarnya sama dengan 1/273,16 dari suhu titik tripel air.
e.
Satuan Standar Intensitas Cahaya
Intensitas
cahaya dalam SI mempunyai satuan candela (cd), yang besarnya sama dengan
intensitas sebuah sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi
540.1012 Hz dan memiliki intensitas pancaran 1/683 watt per steradian
pada arah tertentu.
f.
Satuan
Standar Jumlah Zat Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu molsetara dengan
jumlah zat yang mengandung partikel elementer sebanyak jumlah atom di dalam
1,2x10-2 kg karbon 12.
3.
Satuan
Tidak Standar Dan Konversi Satuan
Faktor konversi merupakan
perbandingan dua satuan besaran sehingga sama dengan satu. Berikut ini beberapa
contoh konversi satuan untuk besaran panjang, massa, dan waktu.
Besaran turunan adalah
besaran yang dapat diturunkan atau didefinisikan dari besaran pokok.
Tabel. Besaran Turunan dan
Satuannya
Dimensi adalah cara penulisan
suatu besaran dengan menggunakan simbol (lambang) besaran pokok.
Tabel. Lambang Dimensi
Besaran Pokok
Tabel. Lambang Dimensi Besaran
Turunan
- Alat Ukur Besaran Panjang
- Mistar/ Penggaris
Mistar/penggaris berskala
terkecil 1 mm mempunyai ketelitian 0,5 mm. Ketelitian pengukuran menggunakan
mistar/penggaris adalah setengah nilai skala terkecilnya.
- Jangka Sorong
Untuk mengukur diameter suatu benda misalnya pensil, kelereng,
gelas, botol, dan sebagainya, baik diameter dalam maupun diameter luar, serta
untuk mengukur kedalaman suatu benda, dapat mengunakan jangka sorong. Sebagai
contoh, ketika kalian mengukur diameter dalam gelas.
c. Mikrometer Sekrup
Untuk mengukur ketebalan
benda-benda yang relatif tipis, kalian harus menggunakan mikrometer sekrup.
Jika skala utama menunjukkan angka 8,5
mm, dan skala nonius menunjukkan angka 40 yang
berarti nilainya 0,01 × 40 = 0,40 mm, maka
hasil pengukurannya adalah 8,5 mm + 0,40 mm
= 8,90 mm. Hasil pengukuran ini bisa
kalian tuliskan (8,90 ± 0,005) mm.
Untuk mengukur massa benda, kita dapat menggunakan timbangan.
Timbangan dalam fisika sering disebut neraca. Ada beberapa macam neraca, antara
lain neraca pegas, neraca sama lengan, neraca O Hauss atau neraca tiga lengan,
neraca lengan gantung, dan neraca duduk.
Alat untuk mengukur waktu dapat kita jumpai dengan mudah, antara
lain jam tangan atau arloji, stop wacth, dan pengukur waktu digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar